Sunday, 5 April 2015

Tradisi Kejam Terhadap Wanita Suku Pedalaman


Tradisi adalah sesuatu yang dilakukan sejak lama dan menjadi kebiasaan dari suatu kelompok. Jaman dulu terutama pada suatu suku pedalaman, sangat banyak kita temukan tradisi yang bisa diakatakan kejam dan mengerikan di lakukan hingga saat ini. Namun kebanyakan tradisi tersebut ditukan kepada para pria suku suku tersebut. Ternayat sahabat anehdidunia.com di beberapa suku pedalaman ternyata para wanita juga ada yang mengalami tradisi seram ini. Berikut tradisi kejam terhadap wanita suku pedalaman.

Etnis Tiv Nigeria Sayat Perut 


Gadis dalam Etnis Tiv yang tinggal di Nigeria diharuskan melalui ritual yang sangat menyakitkan saat menuju kedewasaan. Pada saat mendapatkan Haid, gadis suku Tiv diwajibkan menjalani ritual penyayatan perut yang sangat menyakitkan agar bisa disebut wanita sejati.

Gadis yang melalui ritual penyayatan perut akan merasa sangat kesakitan karena dalam prosesnya sama sekali tidak dilakukan pembiusan atau penangan secara medis. Ritual ini harus dilalui untuk menandakan kedewasaan dan dipercaya dapat meningkatkan kesuburan sang gadis.

Suku Sabiny Uganda Khitan Wanita 


Khitan bagi kaum wanita sudah merupakan hal yang umum, namun Khitan wanita dalam suku Sabiny di Uganda ini sangat mengerikan. Dalam Khitan wanita ala suku Sabiny, bagian klitoris wanita akan dipotong sebagian atau malah seluruhnya, hal ini dimaksudkan agar hasrat seksual wanita berkurang jadi akan tetap setia pada pasangannya.

Saat proses Khitan, sang wanita harus bisa menahan sakit yang luar biasa. Suku Sabiny percaya jika sang wanita berhasil melalui rasa sakit yang luar biasa tersebut maka dia akan sanggup menahan rasa sakit saat melahirkan anak-anaknya dan dapat melalui berbagai cobaan hidup dengan tegar.

Setrika Dada Kamerun

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiFWhbIncFflhJtpxIj5zW2TX4MQ2kWgSb_JJp8maPLnVCxF8Z5Hd-As4xLqtiMw6fcEwo3XWL1zGNWG6T5CUEjEqExIydxLxQ2FMVV9XWG85ntv_Ft2Os_-CirjRxYffMZUOPEg5ylb1aV/s1600/setrika-payudara-afrika.jpg

Sebagian besar wanita di dunia ini mendambakan Payudara yang besar dan indah, namun tidak dengan wanita di negara kamerun, sebagian warga kamerun yang masih kuat mempertahankan budaya tradisionalnya meyakini bahwa payudara menonjol akan membawa keburukan bagi wanita karena akan menimbulkan birahi pria.

Hal tersebut membuat para gadis yang beranjak dewasa harus mengalami kesakitan yang teramat sangat ketika dada mereka di setrika. Para gadis yang berusia remaja disetrika dadanya menggunakan batu, palu, spatula logam atau kayu yang sudah dipanaskan, setelah itu sang gadis diharuskan memakai korset untuk menyamarkan bentuk dada. Tardisi menyakitkan ini dipercaya dapat menghindarkan sang gadis dari pelecehan seksual atau kehamilan diluar nikah yang memalukan.

Suku Nootka Kepulauan Vancouver Berendam Di Laut Saat Haid 


Suku Nootka yang tinggal di wilayah kepulauan Vancouver mempunyai ritual menyakitkan bagi para gadis yang beranjak dewasa. Gadis yang mendapatkan "Menarche" (sebutan haid pertama bagi suku Nootka) diharuskan berendam di laut dalam keadaan telanjang dan dalam keadaan haid selama beberapa hari.

Saat ujian menyakitkan ini berakhir biasanya sang gadis sudah tidak kuat untuk berdiri dan pada saat itu anggota suku yang lain akan bersorak gembira karena sang gadis dianggap sudah berhasil melewati tantangan dan siap menjadi wanita dewasa.

Suku Carib Suriname Dibakar Dan Digigit Semut Beracun 


Wanita Suku Amazon masih beruntung karena yang harus merasakan sakitnya di gigit semut mematikan adalah kaum pria. Berbeda dengan Suku Carib, dimana para gadislah yang harus melewati siksaan yang luar biasa sakit saat memasuki kedewasaan.

Para gadis suku carib harus melalui ritual menyakitkan yaitu tangannya dipaksa memegang gumpakan kapas yang terbakar sampai tangan mereka melepuh kemudian diharuskan menahan rasa sakit karena terbakar hingga waktu yang ditentukan. Rasa sakit yang diterima para gadis suku Carib belum usai disitu, karena setelahnya si gadis juga diharuskan memakai kain penutup yang pada bagian dalamnya dipenuhi oleh semut beracun.

Suku Navajo Indian Lari Saat Haid 


Pada saat seorang gadis di suku Navajo mendapatkan haid pertamanya, dia harus melewati ritual yang cukup menyiksa yaitu lomba lari dengan memakai pakaian tradisional dari kulit rusa yang sangat berat selama empat haru berturut-turut dalam keadaan haid.Sang gadis harus bangun saat matahari terbit dan berlari menuju arah datangnya matahari terbit.

Pada saat malam setelah lomba lari yang menyiksa tersebut, sang gadis harus duduk selonjor sepanjang malam dan keesokan harinya dia diharuskan membuat kue dari tepung jagung yang sangat besar untuk diberikan keseluruh anggota suku.

Suku Ngoni  Diasingkan Selama Tiga Bulan Dan Duduk Telanjang Di Dalam Air 


Suku Ngoni memiliki tradisi kedewasaan bagi para gadis yang juga menyakitkan, tradisinya hampir sama atau bisa dibilang perpaduan dari tradisi suku Nootka dan suku Algonquin. Para gadis yang memasuki usia dewasa akan diasingkan ditempat terpencil selama tiga bulan dengan tubuh yang dibaluri dengan sejenis tepung putih yang menandakan pemisahan fisik dan rohani dari masyarakat dimana dia tinggal.

Setelah diasingkan selama tiga bulan, sang gadis masih harus menjalani satu ritual yang juga tidak menyenangkan yaitu diharuskan duduk telanjang didalam air sungai atau danau selama beberapa waktu. Sang gadis diperbolehkan keluar dari air jika salah satu wanita yang dituakan dalam suku memperbolehkannya untuk keluar.

Beruntunglah para wanita jaman sekarang yang tidak ada lagi tradisi ritual seperti itu yang sangat tidak bijaksana untuk dilakukan. semoga tradisi mengerikan terhadap wanita ini menambah wawasan anda dan tetap menanamkan bahwa segala bentuk kekejaman kepada wanita harus dihentikan.

http://www.merdeka.com/gaya/ini-8-tradisi-kejam-yang-dijalani-para-wanita-di-berbagai-suku/diasingkan-selama-tiga-bulan.html

Friday, 3 April 2015

5 Penyebab Perusahan Bangkrut


Bangkrut adalah kata yang ditakuti semua perusahaan bahkan semua orang. Banyak kok orang yang bekerja di perusahaan bonafit tetapi dia bangkrut bahkan gajinya tidak dapat menutupi kebutuhannya. Dan banyak juga pengusaha yang mempunyai group perusahan namun tidak semua perusaaahn nya sehat. Ada beberapa faktor yang saya perhatikan menjadi penyebab bangkrutnya sebuah perusahaan, termasuk usaha saya dulu he..he..tapi kata “Pepatah kegagalan adalah sukses yang tertunda” betul gak? betul, kalau memang kita mau belajar dari pengalaman.
Berikut saya share beberapa pengalam saya kenapa usaha yang saya jalankan tidak dapat berlanjut.
Pertama
Kontrol perusahaan, kontrol perusahaan sangat penting baik di awal usaha itu berdiri maupun sudah berjalan. Yang saya lakukan pada saat itu adalah kontrol seadanya, saya percayakan semua pada karyawan saya. Karena pada saat itu saya pun di sibukan oleh pekerjaan saya di kantor. Padahal perkembangan bisnis bisa berubah tiap jam , untuk itu seharusnya pebisnis harus peka terhadap lingkungan bisnisnya.
Kedua
Sistem, ya waktu itu saya tidak mempunyai sistem yang baik, peliharalah sistem jangan manusia/karyawan. Maksudnya bagaimana? jika kita mempunyai sistem yang kuat maka perusahan kita akan jalan dengan sendirinya. Kata Tung Desem Waringin, “usaha yang baik adalah usaha yang bisa kita tinggalkan dan bisa berjalan dengan sendirnya dan memberikan keuntungan terus menerus”. Jika memelihara karyawan atau mempercayakan perusahaan kepada karyawan maka kita akan tergantung kepada karyawan itu. Karyawan itu manusia dan suatu saat akan berkembang dalam segala hal. Setelah dia berkembang dan  merasa tidak puas berada di perusahan kita, maka dia akan meninggalkan perusahan kita dan mencari perusahan yang dapat memenuhi kepuasanya.
Ketiga
Pisahkan Keuangan, ya pisahkan antara keuangan bisnis dan keuangan pribadi. Banyak bisnis yang tumbang karena pengelolaan keuangnya di satukan dengan keuangan pribadi. Saran saya walaupun kita owner dari suatu usaha, khusus untuk keuanagan anggap saja kita karyawan dari suatu usaha itu. Jadi kita akan mendapatkan sallary dari usaha itu dan selebihnya akan masuk ke keuntungan perusahaan agar perusahan dapat berkembang.
Keempat
Fokus, Banyak pengusaha yang merasa tidak sabar ketika penjualan sedang lesu, termasuk saya. Sehingga mereka kemudian mengalihkan fokus untuk menjual produk lain atau produk baru demi menambah omzet.
Meski cara ini tidak salah, namun bila hal ini terus menerus dilakukan, bisnis yang kita lakukan akan kehilangan fokusnya. Kita justru melewati hal yang terpenting, yakni menentukan penjualan mana yang justru paling optimal. Dan akan mempengaruhi citra perusahaan kita.
Kelima
Ambisius, sehingga action bisnis yang saya lakukan tanpa perhitungan sama sekali. Ternyata modal nekad saja belum mencukupi untuk sebuah tindakan bisnis. Seharusnya saya lakukan riset dan ambil kesimpulan dari riset bisnis ini dulu untuk membuat tindakan pengambilan keputusan bisnis. Usaha Distro yang saya jalankan waktu itu terlalu ambisius, sehingga berlebihan dalam stock barang tanpa memperhitungkan berapa barang yang terjual tiap bulannya. yang akhirnya menyebabkan iddle money. Sehrusnya saya jeli dengan apa yang sedang trend saat itu. Waktu itu saya hanya mengejar design-design baru padahal design yang menurut saya bagus belum tentu pasar mengatakan begitu, Itulah pentingnya riset

Semoga bermanfaat,
Copyrights@Doni Umardani, 2013.

Thursday, 2 April 2015

Dilema Wanita Karier

"Istri yang cakap siapakah akan mendapatkannya? Ia lebih berharga dari pada permata. Hati suaminya percaya kepadanya, suaminya tidak akan kekurangan keuntungan. Ia berbuat baik kepada suaminya dan tidak berbuat jahat sepanjang umurnya." (Amsal 31:10-12)
Artikel ini khusus membahas mengenai wanita karier. Persoalan karier bagi sebagian wanita sering kali menjadi pergumulan tersendiri, sedangkan pria memang sudah ditakdirkan untuk bekerja dan berjerih payah demi kelangsungan hidupnya dan keluarganya. Ketika Allah mengusir manusia keluar dari Taman Eden, di situlah Allah menetapkan tanggung jawab ini. Dalam kenyataannya, di dunia ini wanita atau istri juga ikut bekerja untuk menghidupi keluarganya. Dengan demikian, pekerjaan menjadi persoalan unik bagi wanita.
Saya memiliki seorang teman yang kekasihnya lebih berhasil dalam pekerjaan dan karier. Ia menjadi minder. Beberapa orang yang ditemui teman saya ini mengatakan bahwa jika seorang wanita lebih berhasil daripada seorang pria, maka kehidupan pria tersebut tak akan pernah maju. Kebetulan ia mendengarnya dari orang-orang yang masih percaya pada takhayul atau fengshui. Alhasil, teman saya ini bertambah stres.
Dalam satu kesempatan berbincang-bincang, ia menyampaikan unek-uneknya kepada saya. Dengan penuh kesabaran dan pengertian, saya mengatakan bahwa sebagai anak Tuhan, kita tidak boleh memercayai takhayul atau fengshui. Tak ada hubungannya antara kemajuan karier pasangan wanita kita dengan keterpurukan bisnis dan usaha kita sebagai laki-laki. Apakah ada jaminan jika kekasih kita tidak maju, maka kita akan maju? Atau sebaliknya, usaha dan karier kita memburuk karena kemajuan usaha atau karier pasangan kita. Tidaklah jika mereka maju, kita akan lebih berbahagia dan senang? Bukankah beruntung sekali jika kita mendapatkan gadis yang juga bisa mendukung kita? Secara perlahan-lahan, teman saya mulai bisa menerimanya.
Mendapatkan wanita yang bisa mendukung kita dalam hal biaya kehidupan, merupakan keberuntungan tersendiri. Tidak semua pria memiliki istri demikian. Namun, kebanyakan pria lebih ingin istrinya tidak bekerja, tetapi merawat dan mendidik anak-anak di rumah. Sayangnya, tidak semua wanita bersikap dan berpandangan demikian. Apalagi jika suami tidak bisa mencukupi semua kebutuhan keluarga. Pada akhirnya, istri akan turun tangan ikut menangani.
Dilema Wanita Karier
Kata karier sebenarnya berasal dari bahasa Latin, "carrus" yang artinya kereta. Pada zaman dahulu, ketika sepasang pengantin baru saja ditahbiskan dalam sebuah upacara pernikahan, mereka akan menaiki sebuah kereta yang ditarik oleh sepasang kuda. Kereta ini dikemudikan sendiri oleh pasangan pengantin baru menuju rumahnya. Tentunya, perjalanan sepasang pengantin ini melalui banyak rintangan. Keberhasilan mereka dalam mengendarai kereta inilah yang menjadi harapan keberhasilan pernikahan mereka.
Tetapi, dalam perjalanan waktu, entah dari mana mulainya, justru karier diidentikkan dengan tidak menikah atau hidup melajang, sehingga wanita yang bekerja dan memunyai posisi jabatan tinggi, jika sudah menikah, mereka tidak lagi dikatakan sebagai wanita karier. Yang lebih ekstrem lagi, karier membuat sebagian wanita tidak mau menyusui anak-anaknya karena alasan penampilan.
Berbicara mengenai pernikahan, sebagian wanita karier tidak mau menikah dulu sebelum mereka mencapai posisi puncak dalam karier. Hal yang wajar bila setiap orang memiliki pilihan tertentu dalam hidupnya. Selain itu, urusan menikah atau tidak, bukanlah suatu kewajiban dan keharusan. Allah tidak pernah melarang kita menikah atau hidup melajang. Allah hanya tidak mau kita hidup dalam perzinahan. Seseorang yang menikah, belum tentu hidupnya akan lebih baik. Demikian juga mereka yang melajang, belum tentu hidupnya akan lebih baik di mata Allah. Namun demikian, mereka yang memutuskan untuk menjadi wanita karier dan tidak akan menikah sampai menduduki posisi yang baik dalam karier, akan menghadapi dilema yang sering kali tidak mereka sadari. Apa dilemanya dan bagaimana bisa terjadi? Mari kita ambil sebuah contoh sederhana.
Budi dan Rini adalah mahasiswa dari sebuah perguruan tinggi swasta terkenal di Jakarta. Budi sangat terkesan kepada Rini. Setelah menjadi sarjana dan mendapatkan pekerjaan yang baik, Budi ingin berpacaran dengan Rini dan secepat itu juga menikah dengannya. Namun, Rini tidak mau, karena ingin menjadi wanita karier dan sedang berusaha meraih karier yang lebih tinggi. Hal ini akan tercapai ketika Rini berusia 32 tahun, dan setelah itu baru mau berpacaran dan menikah.
Budi bersedia menunggu Rini. Tetapi, ketika Budi berusia sekitar 30 tahun, ternyata ia lebih tertarik kepada wanita yang lebih muda. Dengan demikian, Budi berpikir lebih positif dan menganggap mengapa harus menunggu sesuatu yang tidak pasti. Budi pun menikah dengan gadis yang jauh lebih muda darinya. Sementara itu, Rini tetap berprestasi dalam kariernya dan akhirnya menduduki jabatan sebagai vice president departemen marketing.
Pada waktu itu, Rini berusia 36 tahun. Ia mulai memikirkan untuk keluarga. Ketika mengontak Budi, ternyata Budi sudah menikah. Begitu juga dengan semua teman pria seangkatannya telah berkeluarga. Rini mencoba mendekati pria-pria di bawah umurnya, namun ia merasa risi. "Bagaimana mungkin memiliki pasangan yang umurnya jauh di bawah kita?" Begitulah ia selalu berpikir. Ia pasti akan mengalami banyak kendala jika menikahi pria yang umurnya jauh lebih muda. Selain itu, jarang sekali ada pria yang ingin menikahi wanita yang lebih tua. Rini pun semakin stres.
Gambaran di atas adalah gambaran riil yang dialami sebagian wanita karier, yang menunda pernikahan mereka sampai menduduki posisi pekerjaan yang tinggi. Pada dasarnya, setiap manusia memiliki kerinduan untuk hidup berkeluarga. Untuk apa banyak uang jika tidak ada suami atau istri atau anak-anak yang bisa merasakan berkat tersebut? Ketika kita tua nanti, siapakah yang akan merawat kita? Pertimbangan-pertimbangan demikian adalah hal yang wajar dan masuk akal. Namun demikian, ada orang yang sepanjang hidupnya tidak pernah berkeluarga karena alasan-alasan tersendiri, bukan karena mereka tidak memiliki keinginan untuk itu.
Tips dan Trik
  1. Menikah atau melajang adalah sebuah pilihan. Apa pun pilihan Anda, Allah tidak pernah melarangnya. Allah melarang dan membenci perzinahan.
  2. Menikah atau melajang memiliki suka duka tersendiri. Namun, alangkah indahnya hidup ini jika kita bisa membagi suka duka dengan seseorang yang hidup bersama kita dan kita cintai. Itu pun kalau orang yang kita cintai adalah orang yang tepat dan baik.
  3. Wanita dibentuk dan dijadikan berbeda dengan laki-laki. Karena itu, sudah sepantasnya kita menerimanya dengan lapang dada, mengucap syukur, dan menunaikan kewajiban kita sebagai seorang wanita.
  4. Meniti karier yang tinggi bagi seorang wanita boleh-boleh saja. Apalagi jika penghasilan suami tidak mencukupi. Tetapi harus diingat, jangan sampai usaha mencapai karier tersebut menjadi batu sandungan bagi suami atau anak-anak.
  5. Sebagai anak Tuhan, sudah seharusnya kita tidak memercayai fengshui atau ramalan. Apalagi menggantungkan kehidupan dan masa depan kita kepada hal-hal tersebut.
Google
WEB
Images
Local
Mobile Web (beta)