Sunday, 30 October 2011

Kabinet II adalah Reinkarnasi kabinet I


Resuffle kabinet yang telah di lakukan SBY untuk memperkuat dan memperbaiki citra dan popularitasnya yang telah meredup selama ini. Sehingga SBY pura pura lupa terhadap aturan yang telah di buatnya yaitu tentang PERPRES No.24 tahun 2010 yang mengatur bahwa yang di perbolehkan untuk mengangkat dan melengkapi jabatan wakil wakil menteri hanyalah 9 (Sembilan) kementrian yaitu :

1.Kementerian Luar Negeri
2.Kementerian Pertahanan
3.Kementerian Perindustrian dan Perdagangan
4.Kementerian Ekonomi
5Kementerian Pertanian
6.Kementerian Perhubungan
7.Kementerian Pekerjaan Umum
8.Kementerian Pendidikan Nasional
9.Bapenas
SBY tidak menyadari dirinya telah melakukan kesalahan (cuek aje) telah mengangkat dan melengkapi jabatan berbagai wakil menteri yang bertentangan dengan aturan buatannya sendiri, sehingga tampaknya SBY melakukan reshuffle kabinet tersebut bukan untuk memperbaiki sisitem birokrasi yang telah kacau balau atau hancur tapi hanya demi kepentingan pribadinya demi memperkuat kekuasaannya dengan melengkapi jabatan jabatan kementrian dengan wakil wakil menteri yang tidak di atur oleh PERPRES No.24 tahun 2010.
Selain itu terjadi konflik kepentingan antara para menteri yang asalnya adalah kader kader PARPOL dengan para wakilnya yang berasal dari kelompok akademisi yang professional di bidangnya masing masing. SBY sengaja menitipkan kader kadernya dalam pos pengawal hukum nasional. Kinerja kabinet selama tujuh tahun belum mampu menangani dan mengatasi banyak skandal besar yang terjadi dan kemungkinan tidak akan efektip dan maksimal masa kerjanya karena sebentar lagi sudah di ambang PEMILU tahun 2014.
Oleh sebab itu sebagai rakyat Indonesia kita jangan terlalu banyak berharap akan terjadi perubahan dalam berbagai bidang karena bisa saja terjadi kekacauan dan krisis politik,ekonomi serta aspek social yang semakin tidak menentu dan terarah.


Saturday, 29 October 2011

13 Situs dunia yang masuk daftar UNESCO

Daftar Warisan Dunia Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa bertambah panjang dengan masuknya 2 warisan alam dunia dan 11 situs warisan budaya dunia. Dengan demikian, total terdapat 890 situs warisan dunia yang tersebar di 148 negara.

Adapun satu situs keluar dari daftar, yakni Dresden Elbe Valley di Jerman. Situs tersebut dipindahkan dari daftar warisan budaya dunia lantaran terdapat pembangunan baru di situs itu.

Situs-situs yang ditambahkan ke dalam daftar warisan dunia tersebut, seperti diumumkan UNESCO melalui situs resmi http://whc.unesco.org, adalah dua warisan alam, yakni Laut Wadden (Jerman) dan Pegunungan Dolomites (Italia).

Adapun 11 warisan budaya ialah Rumah Stoclet (Belgia), Runtuhan Loropeni (Burkina Faso), Pusat Kota Bersejarah Cidade Velha (Cape Verde), Gunung Suci Wutai (China), Sistem Hidrolik Bersejarah Shushtar (Iran), Pegunungan Suci Sulamain (Kirgistan), Kota Suci Caral-Supe (Peru), Makam Kerajaan Dinasti Joseon (Korea), Menara Hercules (Spanyol), La Chaux-de-Fond (Switzerland), serta Akuaduk dan Kanal Pontcysyllte (Inggris).

Di Indonesia terdapat tujuh situs yang sudah masuk daftar tersebut, yaitu Borobudur, Taman Nasional Komodo, Taman Nasional Lorentz, Candi Prambanan, Sangiran, hutan tropis Sumatera, dan Taman Nasional Ujung Kulon. Tahun ini tidak ada tambahan situs dari Indonesia.

Penambahan situs-situs tersebut diputuskan dalam pertemuan Komite World Heritage Ke-33 yang dipimpin oleh Maria Jesus San Segundo, Ambassador and Permanent Delegates of Spain untuk UNESCO. Sidang komite itu selesai akhir Juni lalu.

Dengan masuk daftar sebagai warisan budaya dan alam dunia, masyarakat internasional ikut membantu pelestarian situs itu. Terdapat pula kemungkinan mendapatkan bantuan biaya perawatan rutin. Penetapan tersebut juga mengangkat citra dan promosi pariwisata secara internasional. Penetapan sebagai warisan dunia memiliki kriteria tertentu, antara lain terkait isi, makna, proses, dampak, dan segi keindahan situs yang akan dijadikan warisan dunia tersebut.(whc.unesco.org)

Sumber: Kompas.com

Tuesday, 25 October 2011

6 Mitos Virus Komputer | Tips Mengatasi Gangguan pada Perangkat Komputer


ADA enam mitos tentang virus komputer. Apa sajakah itu?
1. Monitor berkedip

Hal ini salah satu bentuk kesalahpahaman tentang virus. Selain itu sebagian orang berpikir kerusakan piranti keras disebabkan virus. Padahal virus bukan bagian dari hardware.

Jika salah satu perangkat yang terhubung ke komputer dan tidak berfungsi baik berarti harus dibawa ke pusat layanan untuk diperbaiki atau diganti.

2. Layar berwarna biru

Ketika di layar monitor muncul blue screen of death (BSOD), tidak berarti komputer Anda terinfeksi virus. Bisa saja hal itu disebabkan oleh kerusakan hardware atau memori virtual. Solusi terbaik bukanlah menginstal ulang Windows.

Yang perlu Anda lakukan adalah menuliskan kode kesalahan dan mencari cara perbaikan di laman pencarian Google.

3. Proses svchost.exe berjalan bersamaan

Svchost.exe (Generic Host Process untuk Win32 Services) merupakan bagian integral dari sistem operasi Windows dan bukan virus. Proses ini mengelola layanan sistem yang berjalan dari dynamic link libraries (file ekstensi).

Contohnya Automatic Updates, Windows Firewall, Plug and Play, Fax Service, Windows Themes. Dalam kondisi normal, beberapa contoh Svchost.exe berjalan bersamaan.

4. Setiap restart bermasalah

Mendapatkan pesan error di Windows ketika menyalakan ulang tidak selalu berarti komputer Anda terinfeksi. Sebelum melakukan format sistem, Anda harus melihat MSCONFIG.EXE untuk startup.

5. Pakai Firewall pasti aman

Firewall tidak ada hubungannya dengan virus atau trojan. Firewall dirancang untuk mengizinkan atau menolak transmisi jaringan berdasarkan aturan dan melindungi akses jaringan tidak sah.

6. Instal antivirus bebas virus

Tidak ada antivirus yang menjamin perlindungan 100%. Anda harus memastikan untuk tidak mengunduh materi yang dipertanyakan atau pergi ke situs yang dipertanyakan.

Media Indonesia

6 Mitos Virus Komputer, Tips Mengatasi Gangguan pada Perangkat Komputer, Jenis-jenis Gangguan yang Sering Terjadi pada Komputer

Saturday, 22 October 2011

Hal hal yang Bisa Menghancurkan Karir


Karir atau pekerjaan, bisa dibilang seperti tanaman, harus dirawat, dipupuk dan dijaga agar bisa tumbuh lebih tinggi.
Perlu diingat, kesuksesan karir tidak hanya diukur dari berapa besar gaji atau tingginya jabatan. Tapi seberapa jauh bisa Anda mengembangkan diri, dedikasi dan menyenangi pekerjaan

1. Terlalu Sering Pindah Tempat Kerja
Setiap orang pasti menginginkan pekerjaan dan gaji yang lebih baik dari tempat sebelumnya. Tapi jika Anda terlalu sering pindah tempat kerja dengan berbagai alasan, orang akan menganggap Anda orang yang ragu-ragu dan labil. Jangan harap karir Anda akan berkembang cepat jika sering pindah-pindah kerja, karena pengalaman dan pelajaran yang didapat dari perusahaan sebelumnya tidak pernah maksimal. Asahlah dulu kemampuan Anda di tempat kerja yang sekarang dan jadilah karyawan berprestasi baik. Setelah itu, pekerjaan yang lebih baik pun akan dengan mudah didapatkan.

2. Pemberitahuan Resign yang Mendadak
Ada alasannya, kenapa sebagian besar perusahaan memberlakukan kebijakan 'one month notice' atau 'two weeks notice' pada karyawannya. Memberi surat pengunduran diri dua minggu atau sebulan sebelum berhenti, akan memberi waktu bagi perusahaan untuk mencari pengganti karyawan yang keluar. Jika Anda memberitahukan pengunduran diri secara mendadak, misalnya tiga hari atau sehari sebelum berhenti, maka Anda akan dicap tidak profesional dan menganggap remeh perusahaan. Tindakan ini tentunya akan meninggalkan kesan buruk dan bisa menghambat karir Anda. Perlu diingat, sejumlah perusahaan bisa saja saling tukar informasi mengenai kinerja karyawan dan bukan tidak mungkin, perusahaan yang baru menginvestigasi soal performa kerja Anda di kantor lama.

3. Tidak Punya Strategi Karir Jangka Panjang
Mungkin Anda tipe orang yang 'go with the flow', atau jalani saja apa yang ada sekarang. Tapi sikap tersebut, hanya bisa diterapkan dalam jangka pendek. Tidak punya strategi atau perencanaan dalam mengembangkan karir, akan membuat Anda jalan di tempat. Setidaknya, Anda harus punya gambaran, akan jadi apa, atau berkarir di mana dan sebagai apa lima tahun ke depan.


4. Menerima Keadaan 'Status Quo'
Hindari sindrom 'terjebak dalam rutinitas' kerja. Jika Anda hanya menunggu segala sesuatunya berubah dalam pekerjaan tanpa melakukan apa-apa, hanya akan menimbulkan kegelisahan, frustasi dan depresi. Bila Anda merasa pekerjaan saat ini hanya berjalan di tempat, atau merasa kemampuan Anda tidak berkembang, maka sudah saatnya butuh tantangan baru dan mintalah atasan untuk mempertimbangkan kemungkinan untuk pindah divisi atau tim kerja.

5. Pindah Kerja Hanya Karena Uang
Tidak disangkal, kita bekerja memang untuk mendapatkan penghasilan. Tapi gaji yang besar, tidak menjamin Anda punya pekerjaan yang bagus pula. Banyak orang yang memutuskan pindah kerja hanya karena tergiur gaji yang lebih tinggi. Sedikit dari mereka yang pindah kerja karena ingin mengembangkan diri. Padahal, yang lebih utama adalah mendapatkan pekerjaan yang Anda nikmati dan membantu kemampuan berkembang.

6. Bekerja Karena Tekanan Orangtua
Jangan biarkan orangtua atau teman mempengaruhi keputusan Anda dalam menjalani karir, terutama jika Anda tidak yakin dengan pilihan pekerjaan tersebut. Memilih karir yang tidak sesuai dengan keinginan akan mempengaruhi performa kerja Anda. Mental dan kesehatan psikis juga bisa terganggu karena tertekan.

7. Tidak Membina Networking
Kesuksesan seseorang sedikit banyak dipengaruhi oleh faktor koneksi kerja atau networking. Dengan memperluas lingkaran networking Anda, maka kesempatan kerja maupun kesuksesan lebih mudah diraih.

.

Wednesday, 19 October 2011

Demo Menentang Kapitalisme di Gedung BEJ

 
Sejumlah orang yang mengatas namakan Occupy Jakarta berunjuk rasa di depan Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Rabu (19/10). Mereka menyatakan kapitalisme terbukti gagal mensejaterahkan rakyat, dan menolak penerapan sistem kapitalisme dalam perekonomian Indonesia.

"Di seluruh negara sudah terbukti bahwa sistem kapitalisme hanya menyejahterakan satu persen kelompok tertentu, sedangkan 99 persen lainnya sengsara. Begitu pun di Indonesia. Kapitalisme terbukti gagal mensejahterahkan rakyat. Segera bangun sistem ekonomi berprikemanusiaan dan berperkeadilan untuk seluruh rakyat Indonesia," ujar Inisiator Occupy Jakarta, Bob Sulaiman, depan BEI, Jakarta.

Menurut Bob, aksi damai ini dilakukan untuk mengingatkan pemerintah dan DPR RI agar menghentikan kekuasaan sistem kapitalisme di Indonesia dan sangat merugikan rakyat. Occupy juga menawarkan beberapa konsep ekonomi yang pancasila yang berkeadilan sosial. Ada 11 konsep, salah satunya itu ekonomi yang memberdayakan serta melindungi petani, pasar tradisional dan UKM dari hegomoni perusahaan besar dan multinasional," terang Bob.

Walaupun aksi ini tidak memiliki masa yang besar, namun cukup mendapat pengawasan ketat dari puluhan anggota Polda Metro Jaya.

Google
WEB
Images
Local
Mobile Web (beta)