Sejumlah orang yang mengatas namakan Occupy Jakarta berunjuk rasa di depan Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Rabu (19/10). Mereka menyatakan kapitalisme terbukti gagal mensejaterahkan rakyat, dan menolak penerapan sistem kapitalisme dalam perekonomian Indonesia.
"Di seluruh negara sudah terbukti bahwa sistem kapitalisme hanya menyejahterakan satu persen kelompok tertentu, sedangkan 99 persen lainnya sengsara. Begitu pun di Indonesia. Kapitalisme terbukti gagal mensejahterahkan rakyat. Segera bangun sistem ekonomi berprikemanusiaan dan berperkeadilan untuk seluruh rakyat Indonesia," ujar Inisiator Occupy Jakarta, Bob Sulaiman, depan BEI, Jakarta.
Menurut Bob, aksi damai ini dilakukan untuk mengingatkan pemerintah dan DPR RI agar menghentikan kekuasaan sistem kapitalisme di Indonesia dan sangat merugikan rakyat. Occupy juga menawarkan beberapa konsep ekonomi yang pancasila yang berkeadilan sosial. Ada 11 konsep, salah satunya itu ekonomi yang memberdayakan serta melindungi petani, pasar tradisional dan UKM dari hegomoni perusahaan besar dan multinasional," terang Bob.
Walaupun aksi ini tidak memiliki masa yang besar, namun cukup mendapat pengawasan ketat dari puluhan anggota Polda Metro Jaya.
"Di seluruh negara sudah terbukti bahwa sistem kapitalisme hanya menyejahterakan satu persen kelompok tertentu, sedangkan 99 persen lainnya sengsara. Begitu pun di Indonesia. Kapitalisme terbukti gagal mensejahterahkan rakyat. Segera bangun sistem ekonomi berprikemanusiaan dan berperkeadilan untuk seluruh rakyat Indonesia," ujar Inisiator Occupy Jakarta, Bob Sulaiman, depan BEI, Jakarta.
Menurut Bob, aksi damai ini dilakukan untuk mengingatkan pemerintah dan DPR RI agar menghentikan kekuasaan sistem kapitalisme di Indonesia dan sangat merugikan rakyat. Occupy juga menawarkan beberapa konsep ekonomi yang pancasila yang berkeadilan sosial. Ada 11 konsep, salah satunya itu ekonomi yang memberdayakan serta melindungi petani, pasar tradisional dan UKM dari hegomoni perusahaan besar dan multinasional," terang Bob.
Walaupun aksi ini tidak memiliki masa yang besar, namun cukup mendapat pengawasan ketat dari puluhan anggota Polda Metro Jaya.