Karir atau pekerjaan, bisa dibilang seperti tanaman, harus dirawat, dipupuk dan dijaga agar bisa tumbuh lebih tinggi.
Perlu diingat, kesuksesan karir tidak hanya diukur dari berapa besar gaji atau tingginya jabatan. Tapi seberapa jauh bisa Anda mengembangkan diri, dedikasi dan menyenangi pekerjaan
1. Terlalu Sering Pindah Tempat Kerja
Setiap orang pasti menginginkan pekerjaan dan gaji yang lebih baik dari tempat sebelumnya. Tapi jika Anda terlalu sering pindah tempat kerja dengan berbagai alasan, orang akan menganggap Anda orang yang ragu-ragu dan labil. Jangan harap karir Anda akan berkembang cepat jika sering pindah-pindah kerja, karena pengalaman dan pelajaran yang didapat dari perusahaan sebelumnya tidak pernah maksimal. Asahlah dulu kemampuan Anda di tempat kerja yang sekarang dan jadilah karyawan berprestasi baik. Setelah itu, pekerjaan yang lebih baik pun akan dengan mudah didapatkan.
2. Pemberitahuan Resign yang Mendadak
Ada alasannya, kenapa sebagian besar perusahaan memberlakukan kebijakan 'one month notice' atau 'two weeks notice' pada karyawannya. Memberi surat pengunduran diri dua minggu atau sebulan sebelum berhenti, akan memberi waktu bagi perusahaan untuk mencari pengganti karyawan yang keluar. Jika Anda memberitahukan pengunduran diri secara mendadak, misalnya tiga hari atau sehari sebelum berhenti, maka Anda akan dicap tidak profesional dan menganggap remeh perusahaan. Tindakan ini tentunya akan meninggalkan kesan buruk dan bisa menghambat karir Anda. Perlu diingat, sejumlah perusahaan bisa saja saling tukar informasi mengenai kinerja karyawan dan bukan tidak mungkin, perusahaan yang baru menginvestigasi soal performa kerja Anda di kantor lama.
3. Tidak Punya Strategi Karir Jangka Panjang
Mungkin Anda tipe orang yang 'go with the flow', atau jalani saja apa yang ada sekarang. Tapi sikap tersebut, hanya bisa diterapkan dalam jangka pendek. Tidak punya strategi atau perencanaan dalam mengembangkan karir, akan membuat Anda jalan di tempat. Setidaknya, Anda harus punya gambaran, akan jadi apa, atau berkarir di mana dan sebagai apa lima tahun ke depan.
4. Menerima Keadaan 'Status Quo'
Hindari sindrom 'terjebak dalam rutinitas' kerja. Jika Anda hanya menunggu segala sesuatunya berubah dalam pekerjaan tanpa melakukan apa-apa, hanya akan menimbulkan kegelisahan, frustasi dan depresi. Bila Anda merasa pekerjaan saat ini hanya berjalan di tempat, atau merasa kemampuan Anda tidak berkembang, maka sudah saatnya butuh tantangan baru dan mintalah atasan untuk mempertimbangkan kemungkinan untuk pindah divisi atau tim kerja.
5. Pindah Kerja Hanya Karena Uang
Tidak disangkal, kita bekerja memang untuk mendapatkan penghasilan. Tapi gaji yang besar, tidak menjamin Anda punya pekerjaan yang bagus pula. Banyak orang yang memutuskan pindah kerja hanya karena tergiur gaji yang lebih tinggi. Sedikit dari mereka yang pindah kerja karena ingin mengembangkan diri. Padahal, yang lebih utama adalah mendapatkan pekerjaan yang Anda nikmati dan membantu kemampuan berkembang.
6. Bekerja Karena Tekanan Orangtua
Jangan biarkan orangtua atau teman mempengaruhi keputusan Anda dalam menjalani karir, terutama jika Anda tidak yakin dengan pilihan pekerjaan tersebut. Memilih karir yang tidak sesuai dengan keinginan akan mempengaruhi performa kerja Anda. Mental dan kesehatan psikis juga bisa terganggu karena tertekan.
7. Tidak Membina Networking
Kesuksesan seseorang sedikit banyak dipengaruhi oleh faktor koneksi kerja atau networking. Dengan memperluas lingkaran networking Anda, maka kesempatan kerja maupun kesuksesan lebih mudah diraih.
.