Thursday, 5 May 2011

Orang Utan dan sungai sekonyer


Satwa langka orang utan yang hampir mendekati kepunahan sebagai akibat perbuatan orang orang yang tidak bertanggung jawab sangat memilukan, banyak terjadi kasus penangkapan,penjualan dan pembunuhan terhadap orang utan, seharusnya pemerintah mengambil tindakan yang tegas terhadap para pelaku ini. Penyebab lainnya akibat terjadinya kebakaran hutan diwilayah kalimantan salah satunya provinsi kalimantan tengah, kebakaran hutan (deforestasi) yang terjadi diprovinsi kalteng ini di sebabkan adanya pembukaan lahan kelapa sawit, sejuta hektar lahan gambut,pertambangan dan area transmigrasi sungguh sangat disayang telah terjadi kerusakan lingkungan yang sangat parah.

Untuk menyelamatkan satwa langka orang utan dari kepunahan mereka ditempatkan di rehabilitasi Taman Nasional Tanjung Puting yang terletak di desa kumai, kotawaringin barat,kalteng yang dikelola oleh Balai Taman Nasional Tanjung Puting sebuah unit pelaksana teknis DITJEN perlindungan hutan dan konservasi alam. Untuk menuju lokasi ini kita akan melewati jalur transportasi sungai sekonyer yang memiliki pemandangan yang sangat indah dan artistic, sehingga siapapun yang memandangnya pasti akan kagum dan terpesona dengan kecantikan alam disepanjang sungai sekonyer ini yang nama aslinya adalah sungai buaya.

Disungai ini juga kita akan menemui species binatang yang unik dan lucu sungguh suatu tempat yang asyik untuk berpetualang . Sungai sekonyer merupakan satu jalur dengan sungai kumai disini juga terdapat ikan pesut(dholpin) dan sapi laut yang dalam bahasa daerah setempat disebut dugong dugong karena habitatnya berada di areal rumput laut di muara sungai ini untuk menyusuri sungai yang eksotik ini kita dapat menggunakan motor tempel/kelotok dan kita akan melalui kawasan pohon bakau, pohon pidada, pohon nirih serta pohon kendeka.


Written by terry raban kusumanegara
Google
WEB
Images
Local
Mobile Web (beta)